Bank sampah? Menabung sampah? Ya! Bank sampah pengertiannya memang dapat dianalogikan dengan menabung uang. Bedanya, yang kita tabung disini adalah sampah. Wah, memang bermanfaat ya? Yuk, coba simak apa itu bank sampah dan apa betul bisa bermanfaat?
Apa itu bank sampah
Bank sampah adalah sebuah konsep untuk mengumpulkan sampah kering yang kemudian dipilah dengan manajemen layaknya manajemen perbankan. Kalau pada sistem perbankan, uang yang akan kita tabung, namun di sistem bank sampah, yang kita tabung adalah sampah.
Setiap yang menabungkan sampah mereka juga dipanggil sebagai seorang nasabah, layaknya bank-bank pada umumnya bukan?
Nasabah juga memiliki buku tabungan dan memiliki hak pula untuk meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah yang harganya setara dengan uang yang dipinjam.
Sampah yang dibawa oleh warga untuk ditabung, nantinya akan ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang, kemudian nantinya akan dijual di pabrik yang sudah menjadi mitra dari bank sampah. Kadang, sampah plastik dalam bentuk kemasan seperti kemasan kopi saset, akan dibeli oleh ibu-ibu PKK untuk didaur ulang menjadi barang kerajinan tangan yang ciamik.
Manfaat dari bank sampah, apa saja ya?
Tujuan dari diciptakannya bank sampah adalah sebagai strategi untuk membangun kepedulian masyarakat dengan sampah, selain untuk mendapatkan pula manfaat ekonominya.
Bank sampah tidak bisa berdiri sendiri tanpa diintegrasikan dengan gerakan 4R (reduce, reuse, recycle, dan replace). Hal itu dikarenakan bank sampah perlu dijalankan dengan manajemen yang layak untuk membangun lingkungan yang bersih, hijau, dan sehat.
Baca Juga: Metode Sanitary Landfill sebagai Sistem Pengelolaan Sampah Populer
Beberapa manfaat bank sampah untuk manusia jika dijabarkan lebih lanjut adalah:
- Membantu mengelola sampah di Indonesia dengan baik.
- Berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan.
- Membangun kesadaran masyarakat pada sampah dan lingkungan.
- Membangun kebiasaan baru dan baik dengan mendaur ulang sampah.
- Memberi manfaat ekonomi dari hasil barang-barang bekas dengan membuatnya menjadi lebih berguna.
Bagaimana proses dan cara kerja bank sampah?
Sama halnya seperti menabung uang di bank, warga yang menjadi nasabah dari bank sampah bisa langsung datang ke bank sampah untuk menyetorkan sampah-sampahnya. Terdapat dua bentuk tabungan di bank sampah, yaitu:
- Tabungan rupiah: menukar sampah dengan uang untuk masyarakat perorangan.
- Tabungan lingkungan: partisipasi perusahaan dan kalangan bisnis untuk melestarikan lingkungan.
Sampah yang dapat ditabung harus sampah yang rapih dan sudah dibersihkan. Minimal sampah yang bisa ditabung adalah dengan ukuran 1 kg.
Setelah itu, sampah akan ditimbang dan dicatat di buku rekening oleh petugas. Sampah yang sudah ditimbang kemudian akan dihargai dengan sejumlah uang dan diberikan untuk nasabah yang telah berkontribusi dalam menjaga lingkungan.
Sampah yang disimpan di bank sampah akan dimanfaatkan kembali. Biasanya dalam bentuk tas, dompet, tempat tisu, dan lain-lain.
Beberapa contoh kemasan plastik yang dapat ditukar, jika dilihat menurut kualitas plastiknya adalah:



- Kualitas 1: plastik yang sedikit lebar dan tebal (karung beras, deterjen, dan pewangi pakaian).
- Kualitas 2: plastik dari minuman instan dan ukurannya agak kecil (kopi instan, suplemen, dan sebagainya).
- Kualitas 3: plastik mie instan.
- Kualitas 4: botol plastik air mineral.
- Kualitas 0: bungkus plastik yang tidak rapih atau sudah sobek. Untuk kualitas ini, harus disetor dalam bentuk guntingan kecil-kecil.
Baca Juga: Mengenal Jenis Jenis Sampah Beserta Pengelolaannya
Menarik bukan? Yuk, ikut jaga lingkungan, bisa dimulai dari mencoba laundry ramah lingkungan di D-Laundry!